RAPUH
pandangan mata kita bersirobok dalam kehampaan
tak ada baris senyum di keindahan garis bibir halusmu
seperti sebuah nyanyian merdu tanpa nada
tangan kita menggenggam putus asa dan cinta
ketika kita harus memilih antara cinta dan sakralnya sebuah persahabatan
ingin kita campakan apa yang kini kita genggam
dan biarkan meranggas di kegersangan waktu
namun sungguh lekat rasa itu menghujam
sempat kau berujar, jangan hapuskan namaku dihatimu
namun sesungguhnya tanpa kau minta memang aku tak mampu
seperti sebuah kaca tanpa pigura
aku terlalu rapuh untuk itu
sesungguhnya cinta dan kebencian setipis kulit ari
biarkan batas itu tetap kita jaga
dan kita semai benih kerinduan disana
hingga suatu saat, kita rebah di kerindangan daunnya
saat hening dan malam yang dingin, 22 Desember 2008
UNTUK MEREKA YANG DIHANTAM DILEMMA